Tracer Study

Penelusuran alumni melalui tracer study merupakan bagian dari serangkaian proses penggalian kebutuhan pasar kerja, baik oleh pemerintah maupun industri terhadap alumni Program Studi Teknik Industri UMM. Tujuan dari survei alumni dilakukan untuk :

  1. Pelibatan stakeholder dalam memastikan kesesuaian arah kebijakan dan pembelajaran program studi Teknik Industri UMM
  2. Pembaharuan dan evaluasi kurikulum yang diterapkan pada Teknik Industri UMM, Responden survei alumni dilakukan kepada alumni Program Studi Teknik Industri yang lulus pada tahun 2014-2019

Jurusan Teknik Industri UMM telah mencetak lulusan yang sukses menempati berbagai posisi pekerjaan di sektor industri yang beragam. Mereka tidak hanya memiliki keberhasilan dalam industri manufaktur, tetapi juga telah menyebar ke berbagai sektor lainnya, memegang peran kunci dalam transformasi dunia kerja. Gambar 3 disajikan sebagai representasi visual data yang merinci distribusi pekerjaan alumni, memberikan pemahaman yang lebih terperinci mengenai beragam jalur karier yang telah ditempuh oleh lulusan program ini. Data yang relevan ini tidak hanya mencerminkan keberhasilan individu, tetapi juga menciptakan pandangan yang holistik terhadap kontribusi Jurusan Teknik Industri UMM di dalam dunia kerja.

Dari data yang tergambar dalam tersebut, dapat diidentifikasi berbagai sektor dan peran yang diisi oleh para lulusan Jurusan Teknik Industri UMM. Industri manufaktur menjadi penyumbang terbesar, mencapai 51% dari total, menunjukkan bahwa lulusan telah berhasil mengukir prestasi gemilang dalam berbagai cabang produksi dan manajemen industri. Kontribusi positif ini tidak hanya mencakup industri manufaktur, tetapi juga merambah ke sektor lain, menciptakan dampak yang signifikan di berbagai bidang. Selain itu, sektor kontraktor turut membuktikan bahwa lulusan program ini tidak hanya berkembang dalam kapasitas manajemen, tetapi juga aktif terlibat dalam proyek-proyek konstruksi dan pengembangan infrastruktur. Logistik dan transportasi menjadi sektor yang semakin penting, mencapai 11%, menandakan adaptabilitas lulusan dalam menghadapi dinamika distribusi dan pengiriman barang di era globalisasi.

Shared: